Data Warehouse dan Cloud Computing (Cloud Warehousing)
Nama
: Ni
Made Candra Puspita Dewi
NIM
: 1805551079
Dosen Pengampu : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
Mata Kuliah : Data Warehouse
Program Studi : Teknologi Informasi, Fakultas
Teknik, Universitas Udayana
A.
Cloud
Computing
1. Public Cloud merupakan model pengembangan cloud computing yang
disediakan untuk memenuhi kebutuhan masyaraka umum. Model pengembangan ini
menggunakan jaringan internet. Pengguna dimudahkan karena hanya perlu mendaftar
atau bisa langsung menggunakan layanan yang ada.
2. Private Cloud merupakan model pengembangan cloud
computing yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal
perusahaan. Untuk internal jaringannya menggunakan intranet. Model pengembangan
ini memberikan jaminan akan keamanan data karena dikelola sendiri oleh
perusahaan, namun membutuhkan tenaga kerja untuk erawat dan menjamin layanan
dapat berjalan dengan baik.
3. Hybrid Cloud merupakan gabungan dari model pengembangan private
dan public cloud. Model pengembangan ini di terapkan pada sutu
organisasi yang memiliki kebutuhan khusus menyangkut proses bisnisnya.
4. Community Cloud merupakan model pengembangan yang jarang diterapkan. Model pengembangan ini memungkinkan perusahaan mengunakan cloud kemudian setiap unit- unit perusahaan memiliki cloud sendiri yang bersifat baik public, private, atau hybrid.
1. IAAS
(Infrastructure As A Service) Cloud merupakan suatu
layanan yang menyediakan cloud
computing dalam bentuk sumber daya komputasi, perangkat keras komputasi,
perangkat keras jaringan komputer, dan infrastruktur jaringan komputer.
2. PASS
(Platform As A Service) Cloud merupakan suatu layanan yang menyediakan cloud computing dalam bentuk platform, dimana bertujuan untuk
memudahkan pengembang dalam mengembangkan aplikasi serta layanan berbasis cloud
computing.
3. SAAS
(Software As A Service) Cloud merupakan suatu
layanan yang menyediakan cloud
computing dalam bentuk aplikasi online siap pakai.
B.
Cloud
Warehousing
1. Shared
Nothing Architecture merupakan pilihan arsitektur
dengan konsep sistem terdistribusi, dimana masing-masing node memiliki memori,
prosesor, dan media penyimpanan sendiri. Shared Nothing Architecture bersifat scalable yang dapat disesuaikan
dengan lingkup enterprise yang
menggunakannya. Keunggulan dari Shared Nothing Architecture yaitu
memiliki kemampuan yang baik dalam scalability dan
biaya yang murah dalam implementasi dan sumber daya komputasinya.
2. Share
Disk Archutecture merupakan pilihan arsitektur yang
memuat sejumlah node dengan CPU yang independen namun saling berbagi ruang
penyimpanan data bersama. Share Disk Archutecture memungkinkan
penggunaan DBMS yang digunakan pada Data Warehouse dan storage atau disk dapat diakses secara bersamaan, di mana setiap node telah
memiliki procesor dan memori sendiri. Share
Disk Archutecture memiliki sifat yang lebih kompleks dibandingkan Share
Disk Archutecture.
3. Shared Memory Architecture merupakan pilihan arsitektur yang memuat sejumlah node dengan CPU yang independen namun saling berbagi memori atau menggunakan memori tunggal secara bersama dan disk yang dirangkai pararel. Penggunaan Shared Memory Architecture perlu mempertimbangkan adanya latency di dalam jaringan dan komunikasi data.
Referensi
:
Komentar
Posting Komentar